21082014

dibutuhkan dua kaki bagi,  dirimu, diriku, untuk melangkah…

di butuhkan dua mata, bagi dirimu, diriku, untuk melihat…

di butuhkan dua tangan, bagi dirimu, diriku untuk mengapai…

tapi hanya di butuhkan satu hati, dan satu pikiran  

untuk bagimu, dan bagi diriku, mendengar, mengerti dan di mengerti

 

jika satu kaki terluka , walau pincang lambat berjalan, tapi tujuan akan terdekati

jika satu mata perih memerah bahkan tertutup, walau juling akan tetap melihat

jika satu tangan cedera, walau lambat mengapai pegangan masih terangkul jemari

 

sedemikian sempurnanya  dirimu, diriku,

karna berkah, ridho dan anungrah dari yang mahakuasa  Allah SWT

 

begitulah satu dari seribu  kesempurnaan, dalam kenikamatan tiada tara 

bagimu, bagiku  yang telah Allah SWT berikan

 

alasan apa yang akan kamu berikan,  sehingga keluh kesah ingin kamu teriakan ?

tiada pantas bagimu, bagiku untuk membanding antara dirimu,an diriku

tiada kata, ucapan hati yang lebih pantas, selain bisik dan lantang kata,  Syukurilah…!

23082014.0934

Di penghujung malam

Sang  malam menyapa sang fajar

“ wahai sang fajar, silahkan …. saat bagi mu untuk memandu “

 

Di awalan pagi

Sanga  fajar menjawab sapa’an sang  malam

“ wahai sang malam, bagi mu telah usai dan bagiku permulaan “

 

Sang malam

“ wahai sanga fajar, ingatkan aku untuk kau kembalikan

 

Sang fajar

“ kembalikan…. ? “

“ bukan kah, dia sendiri yang akan berjalan dan mengejarmu …? “

 

Sang malam

“ aku takut, engkau akan lupa “

Sang fajar

“ lupa !, ah…. Bagaimana mungkin aku akan lupa !

 

Sang malam

“ keramaian dalam perjalanan cerita yang kau kawal sangat lah hiruk pikuk “

“ semua beragam dalam pengejaran waktu “

“ semua ingin sempurna “

“ aku khawatir kawalanmu akan timbang

“ hingga sampai di hadapanku “

 

Sang fajar

“ aha.. jangan lah engkau risau kan semua hal pada lingkaranku, wahai sang malam “

“ berdiamlah yang manis, duduk menanti “

“ ingat.., aku adalah sinar bagi mereka “

“ selama aku berada “

“ maka mereka akan ada pada kesimpulan yang akan engkau terima “

 

Sang malam

“ benar… tidak ada penolakan dan tentangan untuk ucapanmu itu, wahai sang fajar  “

“ tapi, tolong kau ingatkan mereka “

“ jika bagianku telah memaksa sampai “

“ maka sinar terangmu, tidak akan berarti dalam kegelapan malamku “

 

Sang fajar, diam terhenyak

“ wahai sang malam, maaf kan keangkuhanku “

“ mengira sangat panjang waktu bagi sinarku “

 

Sang malam, tersenyum menjawab

 “ hal mustahil, gelapku kan terlihat “

‘ Jika terangmu tidak bersinar………………….. “

 

____v3

23082014.16.50

teriakan kalian,  isak tagisku

cacian kalian, jerit pilu hatiku

makian kalian, remukan jiwaku

hinaan kalian, hempaskan harapanku

 

wahai sang panutan, bunda tersayang

duhai sang pelindung, ayah tercinta

bara api antara kalian

membakar hangus raga jiwaku

kan kemana aku berpaling

tiang pelindung, penyejuk jiwa

telah retak pecah, badai amarah

 

mengapa….?

 ego cinta hilang lenyap, sekarang terucap

mengapa ….?

cinta kasih melayang terbang, sekarang terucap

 

berputar lah wahai engkau sang waktu

hapus hilang dalam catatanku

jangan tulis kejamnya perpisahaan

karena amarah tiada teredam

 

wahai engkau sang waktu

berputarlah…. berputarlah….

 

kan bagaimana ku lakukan

jikapun harus berkulit tulang

asalkan, damai kembali datang….

____v3

25082014.0952

Jika si ego pakar bicara, bisu yang lain dalam bicara

Jika si ego pakar mendengar, tuli yang lain dalam mendengar

Jika si ego pakar melihat, buta yang lain dalam melihat

 

Bagiamana bisa, si bisu bersuara

Jika tiada mengenal isyarat kata

 

Bagaimana bisa, si tuli mendengar

Jika nada suara tidak di kenal

 

Bagaimana biasa, si buta melihat jelas

Jika tiada indra rentina

 

Si  ego pakar akan semakin lantang

Dalam lingkaran tempurung dunianya

 

Kasihan engkau si ego pakar

Jika kau tau…

Dunia pejelasan tak sekecil tempurung katak…..

 

(para Pakar, pada liputan pagi di suatu media televisi)____v3

26082014.1554

hari  ini

dalam hitungan jam tujuh pagi

senyum ceria bunga cantikku

bersiap hendak berjuang ilmu

dalam balutan si putih biru

 

hari ini

dalam hitungan jam tujuh pagi lewat sesat detik

sungguh cantik si bunga indahku

dalam balutan si putih biru

masih terpikir jelas untuk kemaren

terasa masih terbalut lugu si merah putih

telah siap dan terpikir, jika saat waktu ini datang menghampiri  

tapi,  alangkah cepat waktu melesat datang, terasa masih dalam pegangan

 

hari ini

dalam hitungan jam tujuh pagi lewat sesat menit

duhai bunga cantik ku indah

berganti warna, alam bab perjalanan ilmumu

pelajarilah setiap abjad angka tanda baca dengan cermat

sehingga makna terkandung  terserap akal

iringin hati sebagai menawar, disaat lelah resah berkunjung

selesaikan tuntas  awal bab seluruh,

hingga akhir awal manis dapat engkau cicipi….

 

(anakku dalam balutan Putih Biru, pertama kalinya)____v3

Rabindranath Tagore, This is my prayer to thee, my lord—strike, strike at the root of penury in my heart.

Rabindranath Tagore____
This is my prayer to thee, my lord—strike, strike at the root of penury in my heart.

Give me the strength lightly to bear my joys and sorrows.
Give me the strength to make my love fruitful in service.
Give me the strength never to disown the poor or bend my knees before insolent might.
Give me the strength to raise my mind high above daily trifles.
And give me the strength to surrender my strength to thy will with love.

21082014

Masih beruntung bila kamu dibilang _ tidak lazimnya orang_ sebab berarti masih danggap manusia !
Hanya saja polah tingkah mu yang harus dirubah, agar tidak menimbulkan iri hati orang lain.

Celaka nya bila kamu dibilang _ tidak lazimnya manusia_ sebab kamu dianggap setan gentayangan yang mengotori jagad karena watakmu yang meninggalkan sifat kemanusiaan !
___v3